Tuesday, 31 January 2017

PERTUMBUHAN GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN

PERTUMBUHAN GIGI SUSU DAN GIGI PERMANEN DILIHAT DARI UMUR
terimakasih kepada teman-teman CANINUS


A. PERTUMBUHAN BENIH GIGI

1. Tahap inisiasi adalah permulaan pembentukan benih gigi (bud) dari jaringan epitel mulut (epithelial bud stage)
2. Tahap proliferasi adalah pembiakan dari sel-sel dan perluasan dari organ enamel (cap stage)
3. Tahap histodiserensiasi / bell stage adalah spesialisasi dari sel-sel yang mengalami perubahan histologist dalam susunannya (sel-sel epitel bagian dalam dari organ enamel menjadi ameloblas, sel-sel perifer dari organ dentin pulpa menjadi odontoblas)

4. Tahap morfodiferensiasi / bell stage adalah susunan dari sel-sel pembentuk sepanjang dentinoenamel dan dentinocemental junction yang akan datang, yang memberi garis luar dari bentuk dan ukuran korona dan akar yang akan datang
5. Tahap aposisi adalah pengendapan matriks dari struktur jaringan keras gigi. Pertumbuhan aposisi dari enamel dan dentin adalah pengendapan yang berlappis-lapis dari matriks ekstraseluler. Pertumbuhan aposisi ditandai oleh pengendapan yang teratur dan berirama dari bahan ekstraseluler yang tidak mempunyai kemampuan sendiri untuk pertumbuhan yang akan datang.

6. Tahap kalsifikasi. Kalsifikasi terjadi dengan pengendapan garam-garam kalsium anorganik selama pengendapan matriks. Kalsifikasi dimulai selama pengendapan matriks oleh endapan dari suatu nidus kecil, selanjutnya nidus garam-garam kalsium anorganik bertambah besar oleh tambahan lapisan-lapisan yang pekat. Apabila kalsifikasi terganggu, butir kalsium individu di dalam dentin tidak menyatu, dan tertinggal sebagai butir kalsium dasar yang terpisah di dalam daerah matriks eosinofilik tersendiri yang tidak terkalsifika
7. Kalsifikasi enamel dan dentin sangat sensitive pada perubahan-perubahan metabolic yang kecil pada anak-anak. Kalsifikasi jaringan ini tidak seragam tapi sifatnya bervariasi selama perkembangan yang berbeda dari pertumbuhan individu.

B. ERUPSI GIGI

Erupsi gigi terjadi ketika gigi memasuki dan terlihat di dalam rongga mulut. Meskipun para peneliti setuju bahwa erupsi merupakan proses yang sangat komplek, namun hanya terdapat sedikit persetujuan yang membahas tentang mekanisme yang mengontrol erupsi.

Beberapa biasanya masih mempertahankan teori yang belum dapat dibuktikan sampai saat ini, mencakup : (1) Gigi terdorong ke atas masuk kedalam rongga mulut karena pertumbuhan akar gigi. (2) Gigi terdorong keatas oleh karena pertumbuhan tulang di sekeliling gigi.(3) Gigi terdorong keatas oleh karena tekanan pembuluh darah, dan (4) Gigi terdorong ke atas oleh bantal hammock. Teori bantalan hammock, pertama kali diajukan oleh Harry Sicher, dan disebarkan dari tahun 1930an sampai 1950an.

Teori ini mengatakan terdapat ligamen di bawah gigi, yang diteliti oleh Sicher dibawah mikroskop, yang menyebabkan erupsi gigi.
Teori yang paling lama bertahan adalah bahwa terdapat beberapa tekanan yang terlibat pada erupsi. Ligamen periodontal merupakan salah satu sumber kekuatan utama yang menyebabkan erupsi.

Teori mengatakan bahwa ligamen periodontal mengakibatkan erupsi melalui penyusutan dan hubungan silang dari serat kolagen dan kontraksi dari fibroblastnya.
Meskipun erupsi gigi muncul pada waktu yang berbeda pada setiap orang, namun terdapat waktu erupsi yang umum terjadi.

Biasanya manusia memiliki 20 gigi susu dan 32 gigi perrmanen. Erupsi gigi memiliki 3 tahapan ; yang pertama dikenal sebagai tahapan deciduous dentition( tahapan gigi sulung) yang muncul jika hanya terdapat gigi sulung pada mulut. Ketika gigi permanen pertama erupsi ke dalam mulut, gigi memasuki tahapan mixed dentition atau tahap gigi campuran/transisional.

Setelah gigi sulung terakhir tanggal dari mulut, gigi berada pada fase gigi permanen (permanent dentition). Primary dentition dimulai pada saat kemunculan insisif central pada mandibula pada usia 8 bulan dan berakhir sampai molar permanen pertama muncul pada mulut yang biasanya pada umur 6 tahun. Gigi susu atau gigi sulung, yang oleh awam lebih dikenal sebagai gigi anak-anak biasanya mulai tumbuh (erupsi) pada bayi usia 6 bulan.

 Pertumbuhan gigi susu dimulai dengan gigi seri bagian bawah, disusul gigi seri bagian atas. Selanjutnya, tumbuh gigi seri ke-2, baru kemudian tumbuh geraham di usia usia 8-9 bulan. Gigi susu yang terakhir tumbuh adalah gigi taring. Hal ini sering ditandai dengan gejala bayi sering rewel, gusi bengkak disertai peningkatan suhu badan. Pada masa pertumbuhan gigi susu, biasanya gusinya terasa gatal sehingga anak ingin menggigit setiap benda yang dipegangnya.


Gigi susu diharapkan sudah tumbuh lengkap pada saat anak berusia 2 tahun. Kadang-kadang, ada bayi yang usianya belum genap enam bulan giginya sudah mulai tumbuh, atau ada juga anak sudah menginjak satu tahun giginya belum tumbuh sama sekali. Kondisi seperti ini tidak perlu dirisaukan karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan gigi misalnya nutrisi, hormonal, ataupun keturunan (faktor genetik). Ada kasus anomali dimana tidak ditemukan benih gigi pada rahang anak sehingga selamanya gigi tidak akan tumbuh.


Sama halnya dengan gigi tetap, gigi susu secara umum berfungsi membantu proses pencernaan, pengucapan, dan estetika. Di samping itu, fungsi istimewa yang tidak dimiliki oleh gigi tetap adalah posisi gigi susu sebagai petunjuk bagi gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempatnya dan menjaga pertumbuhan lengkung rahang. Bila gigi susu tanggal (lepas) sebelum saatnya, baik karena karies ataupun dicabut, gigi tetap yang akan tumbuh tidak mempunyai petunjuk sehingga sering salah arah, sehingga gigi tetap tumbuh tidak pada posisi yang ideal.

 Selain itu rahang yang ditinggal gigi susu jauh sebelum saatnya akan menyebabkan pertumbuhan lengkung rahang terganggu, lengkung rahang akan menyempit sehingga tidak cukup untuk menampung semua gigi dalam susunan yang teratur. Akibatnya, susunan gigi-geligi menjadi tidak beraturan (crowded).

Gigi susu bila tumbuh lengkap berjumlah 20 buah, masing-masing 10 gigi di rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah, yang terdiri dari 4 gigi seri, 2 gigi taring, dan 4 gigi geraham. Gigi geraham pada gigi susu hanya satu macam, sedangkan pada gigi tetap terdapat dua macam sehingga dibedakan menjadi gigi geraham besar dan gigi geraham kecil
Masa gigi bercampur dimulai saat molar pertama permanen muncul di dalam mulut, biasanya sampai gigi sulung terakhir tanggal. Ini terjadi pada umur 11 atau 12 tahun.

 Gigi permanen di rahang maksila tahapan erupsinya berbeda dari mandibula. Urutan erupsi gigi maksila adalah : (1) Molar pertama, (2) Insisif central, (3) Insisif Lateral, (4) Premolar pertama, (5) Premolar Kedua, (6) Kaninus, (7) Molar Kedua dan (8) Molar Ketiga.

Urutan erupsi gigi mandibula adalah : (1) Molar pertama, (2) Insisif central, (3) Insisif Lateral, (4) Kaninus, (5) Premolar Pertama, (6) Premolar Kedua, (7) Molar Kedua, (8) Molar Ketiga. Sejak tidak adanya premolar pada masa gigi sulung, molar sulung langsung digantikan oleh premolar permanen. Jika banyak gigi sulung hilang sebelum gigi permanen siap untuk menggantikannya, beberapa gigi posterior bergeser kedepan dan menyebabkan hilangnya space dalam rongga mulut.

Ini mungkin disebabkan oleh gigi yang berjejalan atau berdesakan atau bisa juga karena kesalahan letak dari erupsi gigi permanen dan biasanya berlanjut menjadi maloklusi. Orthodontic adalah pengobatan yang diperlukan untuk keadaan ini pada individu yang menginginkan gigi yang rata dan rapi.

Gigi permanen dimulai ketika gigi sulung terakhir tanggal, biasanya pada usia pasien 11 atau 12 tahun dan berakhir saat gigi orang tersebut tanggal atau saat kehidupan seseorang berakhir. Selama fase ini molar ketiga (wisdom teeth) sering terekstraksi karena karies, nyeri atau impaksi. Alasan utama untuk hilangnya gigi adalah karies dan penyakit periodontal.

Gigi Maksila
Gigi Sulung
Insisif Sentral
Insisif Lateral
CaninusMolar Pertama
Molar Kedua
Awal Kalsifikasi
14 mgu 16mgu 17mgu 15.5 mg 19mg
Mahkota sempurna
1.5 bln 2.5 bln 9 bln 6bln 11 bln
Akar Sempurna
1.5 th 2 th 3.25 th2.5 th 3 th
Gigi Mandibula
Awal Kalsifikasi
14 mg 16mg 17mg 15.5 mg 18mg
Mahkota sempurna
2.5 bln3 bln 9 bln 5.5 bln 10 bln
Akar Sempurna
1.5 th 1.5 th 3.25 th2.5 th 3 th
Gigi Maksila
Gigi Permanen Insisif Sentral
Insisif Lateral
kaninus Premolar pertama
Premolar kedua
Molar pertama
Molar Kedua
Molar Ketiga
Awal Kalsifikasi 3-4 bln 10-12 bln 4-5 bln 1.5-1.75 th 2-2.25 th Saat lahir 2.5-3 th 7-9 th
Mahkota sempurna
4-5 th 4-5 th 6-7 th 5-6 th 6-7 th 2.5-3 th 7-8 th 12-16 th
Akar Sempurna 10 th 11 th 13-15 th 12-13 th 12-14 th 9-10 th 14-16 th 18-25 th
Gigi Mandibula
Awal Kalsifikasi 3-4 bln 3-4 bln 4-5 bln 1.5-2 th 2.25-2.5 th Saat lahir 2.5-3 th 8-10 th
Mahkota sempurna
4-5 th 4-5 th 6-7 th 5-6 th 6-7 th 2.5-3 th 7-8 th 12-16 th
Akar Sempurna 9 th 10 th 12-14 th 12-13 th 13-14 th 9-10 th 14-15 th 18-25

0 comments:

Post a Comment

thanks

Aris Candra. Powered by Blogger.